Dalam bisnis cocok tanam atau agribisnis, analisa usaha budidaya cengkeh adalah salah satu bentuk bisnis plan yang Anda butuhkan agar usaha Anda berjalan lancar dan dapat menghasilkan keuntungan besar.
Jadi wajar saja kalau banyak pengusaha yang tertarik membudidayakan cengkeh. Seperti tumbuhan rempah lainnya, cengkeh yang digunakan sebagai bisnis memerlukan perencanaan matang. Di bawah ini Anda dapat menyimak analisis mencakup prediksi modal hingga pengembalian modal (ROI) dalam usaha budidaya cengkeh.
Analisa Usaha Budidaya Cengkeh dan Perhitungan Modal
Pasalnya, cengkeh termasuk rempah-rempah yang tumbuh subur di Indonesia dan masih kerap dimanfaatkan sampai sekarang. Dari bahan baku rokok, makanan, hingga pewangi untuk lilin aromaterapi.
1. Rincian Modal Menanam Cengkeh
Sebagian orang—khususnya pemula—menganggap modal awal cocok tanam cengkeh besar karena rempah-rempah ini harus diurus di perkebunan. Faktanya, Anda hanya perlu mengeluarkan anggaran sekitar Rp6.782.000 untuk mengawali usaha ini. Kemudian, kisaran kas bulanan yang dibutuhkan juga relatif terjangkau.
Kas bulanan lantas dibagi jadi dua, yakni biaya tetap dan biaya variabel. Untuk biaya variabel per bulan, donlot Analisis usaha cengkeh dan contoh proposal usaha budidaya cengkeh disini.
Kisaran anggaran yang akan Anda keluarkan meliputi:
- Pupuk: Rp855.000;
- Pupuk kimia: 820.000;
- Obat dan pestisida: 1.100.000;
- Ongkos transportasi: Rp750.000;
- Pengemas: Rp285.000;
- Bahan bakar kendaraan: 825.000;
- Biaya lainnya: Rp80.000
Total biaya variabel bulanan: Rp4.715.000
2. Peralatan Penanaman Cengkeh
Kemudian untuk rincian peralatan, simak detailnya berikut ini:
Peralatan | Harga |
Pembukaan lahan kebun | Rp2.800.000 |
Bibit cengkeh | Rp2.500.000 |
Mesin semprot | Rp270.000 |
Gunting kebun dan selang air | Rp125.000 |
Sabit dan golok | Rp72.500 |
Gerobak dorong | Rp229.500 |
Cangkul | Rp120.000 |
Keranjang (untuk memanen) | Rp70.000 |
Timbangan | Rp150.000 |
pompa air | Rp300.000 |
Terpal dan timba | Rp65.000 |
Biaya untuk alat tambahan lainnya | Rp80.000 |
Total | Rp. 6.782.000 |
Sementara itu, analisa usaha budidaya cengkeh untuk biaya tetap mencakup:
- Penyusutan pembukaan lahan kebun: Rp233.000;
- Penyusutan bibit cengkeh: Rp40.322;
- Penyusutan mesin semprot: Rp4.354;
- Penyusutan gunting kebun dan selang air: Rp2.016;
- Penyusutan sabit dan golok: Rp1.169;
- Penyusutan gerobak dorong: Rp3.701;
- Penyusutan cangkul: Rp2.727;
- Penyusutan keranjang: Rp1.590;
- Penyusutan timbangan: Rp2.419;
- Penyusutan pompa air: Rp.4.838;
- Penyusutan terpal dan timba: Rp1.477;
- Penyusutan untuk alat tambahan: Rp1.818.
Total biaya tetap: Rp360.431
Total biaya operasional (dari biaya tetap dan biaya variabel): Rp4.781.431
3. Perhitungan keuntungan
Bibit atau anakan cengkeh setelah ditanam membutuhkan waktu sekitar setahun baru bisa dipanen, 1 pohon cengkeh rata-rata menghasilkan 100kg cengkeh. Setelah panen pertama, jangka waktu penen kedua kurang lebih 3 bulan.
Sebelum menghitung prediksi laba, kita asumsikan luas lahan per hektar dapat menanam 60 pohon cengkeh hingga 100 pohon cengkeh.
60 pohon*100 kilogram*harga Rp90.000 = Rp54.000.0000,-
Keuntungan bulanan
Laba dihitung dari pengurangan total pendapatan dengan biaya operasional dan modal
Rp54.000.0000 – Rp11.563.000 = Rp42.437.000
Jadi keuntungan perbulan keuntungan bersih : 12 bulan
Maka keuntungan perbulan sebesar Rp.4.500.000
Return of investment (ROI)
Seperti analisis bisnis lainnya, perhitungan return of investment (ROI) dilakukan dari membagi total modal awal dengan keuntungan: Rp11.563.000 : Rp Rp54.000.0000 = kurang lebih 1 tahun.
Panen kedua dalam jangka waktu 3 bulan kemudian, Anda sudah meraup untung dari hasil usaha budidaya pohon cengkeh.
4. Tip memilih bibit unggul cengkeh
Kesuksesan budidaya cengkeh yang Anda jalankan dipengaruhi juga oleh kualitas bibit cengkeh. Maka, setelah merampungkan analisis, lakukan pemilihan bibit cengkeh secermat mungkin. Dalam memilahnya, pastikan Anda mengambil bibit dari pohon cengkeh dengan kriteria:
- Sehat, dengan kata lain pohon jarang atau tidak pernah mendapatkan serangan hama maupun penyakit yang mengurangi kualitas cengkeh;
- Daunnya rimbun dan tidak sakit;
- Mempunyai percabangan rapat dari bagian bawah pohon;
- Terus berbunga sepanjang musim;
- Usia pohon cengkeh sudah 10 tahun ke atas.
Selain dari pohon langsung, Anda juga bisa membeli bibit unggul cengkeh dari toko budidaya terpercaya.
Demikian informasi seputar analisa usaha menanam pohon cengkeh. Mudah-mudahan informasi ini membantu Anda mengembangkan bisnis cocok tanam dan memajukan perekonomian di Indonesia!