Skip to content

Analisa Usaha Hidroponik Sayuran dan Buah serta Contoh Proposalnya

    Anda ingin berbisnis sayuran, tetapi tidak punya lahan luas untuk menanamnya? Tenang saja; jika menggunakan sistem hidroponik, semua itu bisa diwujudkan. Sebagai langkah awal, mulai dengan membuat analisa usaha hidroponik dan menyusun contoh proposal bisnis hidroponik guna mengajukan permohonan bantuan modal usaha.

    Analisa Usaha Hidroponik Sayuran dan Buah :

    Nah, bagaimana dengan analisa usaha hidroponik skala besar? Apakah besaran biayanya sama seperti skala rumahan. Agar tidak penasaran, yuk simak panduan berikut ini.
    Jenis Sayuran dan Buah Hidroponik :
    – Cabai Hidroponik.
    – Kentang Hidroponik.
    – Tanaman Hidroponik Selada.
    – Tomat Hidroponik perlu di beri penyangga.
    – Kol Hidroponik.
    – Jagung Manis Hidroponik
    – Kacang Panjang Hidroponik.
    – Bayam Merah Hidroponik.
    – Wortel Hidroponik
    dan masih banyak lagi jenis sayuran hidpronik lainnya.Analisa Usaha Hidroponik Sayuran dan Buah serta Contoh Proposalnya

    1. Rincian Modal Usaha Sayuran Hidroponik

    Hidroponik merupakan sistem bercocok tanam tanpa menggunakan media tanam. Sistem ini mengutamakan kualitas tanaman higienis, bergizi tinggi, dan sehat. Maka, untuk berbisnis tanaman dengan kriteria tersebut, diperlukan modal awal yang cukup besar.

    Secara umum, berikut rincian modal awal bisnis hidroponik dengan asumsi jenis tanaman sawi.

    A.     Modal Investasi
    1.      Bangunan 25 m2 semi permanen Rp13.000.000
    2.      Pemasangan listrik 2.200 Watt Rp2.000.000
    3.      Instalasi hidroponik tingkat 100 m2 x Rp500.000 per meter persegi Rp50.000.000
    4.      Pompa sirkulasi 3/4  2 buah Rp6.000.000
    5.       Air jet pump1 buah Rp1.500.000
    6.      Tangki air 1.500 liter Rp1.900.000
    7.      Pemasangan jaringan utilitas Rp1.000.000
    8.      Peralatan hidroponik Rp1.650.000
    Total Modal Investasi Rp77.050.000
    B.     Modal Kerja
    1.      Benih sawi 8 bungkus x Rp30.000 per bungkus Rp240.000
    2.    Media tanam rockwoll4 paket (isi 18 kotak ukuran 2,5 x 2,5 cm per kotak) x Rp15.000 per paket Rp60.000
    3.    Nutrisi 32 botol x Rp40.500 Rp1.296.000
    4.    Label dan kemasan Rp2.500.000
    Total Modal Kerja Rp4.096.000
    C.      Modal Operasional
    1.      Tenaga kerja 1 orang Rp1.500.000
    2.      Penyusutan bangunan dan peralatan Rp1.044.000
    3.      Biaya listrik, transportasi, air Rp2.700.000
    Total Modal Operasional Rp5.244.000
    Total Modal Awal Rp86.390.000
      Analisa Usaha Budidaya Cabe Hidroponik Keuntungan 23juta per Panen

    contoh proposal usaha hidroponik tomat

    2. Peralatan Tanaman Hidroponik

    Bertanam dengan metode hidroponik harus didukung dengan peralatan lengkap agar proses budidaya berjalan lancar. Berikut ini daftar peralatan yang wajib Anda miliki sebelum memulai budidaya sayuran organik.

    1. pH meter—untuk mengukur kadar keasaman media tanam dan nutrisi.
    2. Pipa paralon—penampung cairan nutrisi dan air.
    3. Netpot—wadah tanaman dengan lubang-lubang kecil di bawahnya.
    4. EC meter—mengukur kadar larutan nutrisi.
    5. Timbangan meja—untuk menimbang tanaman.

    3. Pembuatan Instalasi Hidroponik

    Instalasi hidroponik terdiri dari 7 jenis, yaitu wick system, ebb&flow system, drip system, NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique),  aeroponic, dan water culture system. Anda bisa menggabungkan sistem NFT dan DFT untuk membuat hidroponik bertingkat. Berikut langkah-langkahnya.

    1. Pertama, siapkan peralatan dan bahan untuk membuat sistem hidroponik NFT-DFT.
    2. Langkah kedua, buatlah rak bertingkat dengan bentuk huruf A menggunakan bahan kayu.
    3. Ambil pipa paralon, lalu buat lubang dengan menggunakan bor. Jarak antarlubang minimal 20 cm. Setelah pembuatan lubang selesai, tutup salah satu ujung paralon.
    4. Kemudian, pasang pipa paralon di rak yang sudah dibuat. Gunakan lengkungan besi untuk menyangga PVC. Lalu, atur kemiringannya agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat.
    5. Siapkan netpot, kemudian masukkan rockwoll berisi benih tanaman ke dalamnya. Satu kotak rockwoll untuk satu netpot.
    6. Setelah itu, Anda bisa tuangkan nutrisi ke pipa paralon yang sudah dipasang bersusun. Namun, larutan tersebut tidak boleh memenuhi paralon; maksimal setengahnya.
      Analisa Usaha Budidaya Cengkeh 1 Hektar, Keuntungan 54Juta/panen

    4. Sumber Nutrisi Tanaman Hidroponik

    Nutrisi hidroponik fungsinya sama seperti pupuk yang digunakan pada penanaman metode konvensional. Jenis nutrisi terbaik untuk tanaman hidroponik adalah AB Mix. Produk ini terdiri dari campuran pupuk A (kalium) dan B (sulfat dan fosfat).

    Agar tidak menimbulkan endapan, hindari mencampur pupuk dalam keadaan pekat. Anda harus menambahkan air supaya nutrisinya terserap ke akar tanaman. Namun, berhati-hatilah; tanaman bisa terbakar jika dosis AB Mix terlalu tinggi.

    5. Harga Jual Tanaman Hidroponik

    Harga jual tanaman hasil budi daya hidroponik dibedakan berdasarkan jenis dan kualitas. Sebagai referensi, tahun 2017 lalu, harga jual pakcoy mencapai Rp7.500 per sayuran. Sementara selada coy dan selada keriting dibanderol Rp8.500. Bahkan, harga selada per kilogram mencapai Rp35.000 di supermarket.

    Anda dapat mengunduh analisa usaha tanaman hidroponik dan contoh proposal bisnis sayuran hidroponik.pdf pada bagian akhir dari artikel ini.

    6. Menghitung Omset dan Keuntungan

    Lama pemeliharaan menentukan jumlah keuntungan dan omset yang Anda peroleh. Untuk perhitungan hidroponik pakcoy, berikut rinciannya berdasarkan subtopik pertama.

    • Estimasi harga pakcoy000 per kilogram dengan masa pemeliharaan 28 hari. Hasil panen diperkirakan mencapai 630 kg.
    • Maka, omsetnya Rp22.000 dikalikan 630 kg, hasilnya Rp13.860.000.
    • Jadi, keuntungan per bulan dihitung dari total omset dikurangi modal kerja dan operasional.
      Analisa Usaha Budidaya Kopi Robusta dan Cara Menanam Kopi Manual

    Laba                : Rp13.860.000 – Rp9.340.000 = Rp4.520.000.

    http://www.youtube.com/watch?v=-m0P_liFidc

    7. Risiko Usaha Hidroponik

    Setiap usaha pasti memiliki risiko, begitu pun dengan hidroponik. Berikut ini beberapa risiko yang mungkin Anda alami ketika memutuskan menggunakan sistem hidroponik.

    • Usaha hidroponik membutuhkan keterampilan khusus agar bisa melakukan perawatan dengan benar. Semisal, untuk mengisi larutan nutrisi, Anda harus mengetahui cara mengontrol dosis dan mengukur pH.
    • Bertanam dengan sistem hidroponik bisa mendatangkan kerugian besar jika tanaman banyak mati.

    Nah, sekarang pastinya Anda sudah memahami cara menyusun analisa usaha hidroponik dan contoh proposal usaha sayuran hidroponik yang tepat. Jadi, tunggu apa lagi? Segera beralih ke sistem hidroponik untuk mendapatkan profit besar.