Skip to content

Analisa Usaha Ternak Ikan Nila 1000 Ekor dengan Keuntungan 63juta

    Bagi Anda yang tertarik melihat peluang usaha ternak jenis ikan nila, tentu harus mengetahui bagaimana perhitungan dan analisa usaha budidaya ikan nila itu sendiri. Peluang usaha budidaya ikan nila di tanah air memang begitu besar.

    Hal tersebut selaras dengan meningkatnya penjualan ikan nila di restoran-restoran atau rumah makan biasa. Dimana banyak orang menjual jenis ikan nila untuk dihidangkan sebagai ikan goreng atau ikan bakar yang disantap dengan lalapan dan sambal.

    Rincian Modal Ternak Ikan NIla

    Adapun modal awal untuk budidaya ikan nila, terdiri dari beberapa komponen diantaranya :

    • Biaya Investasi Untuk Kolam Budidaya Ikan Nila
    1. Sewa kolam per 1 tahun = Rp. 750.000,-
    2. Biaya peralatan tambahan = Rp. 500.000,-
    3. Biaya untuk perbaikan kolam = Rp. 500.000,-

    Total modal untuk investasi        = Rp. 1.750.000,-

    • Biaya Operasional Untuk Usaha Budidaya Ikan Nila
    1. Biaya benih ikan nila = 25.000/kg x 100 kg     = Rp. 2.500.000,-
    2. Biaya pakan ikan nila = Rp. 6.000 x 3.000 kg  = Rp. 18.000.000,-
    3. Biaya tambahan = Rp. 2.000.000
    4. Upah tenaga kerja/karyawan = Rp. 600.000 x 6 = Rp. 3.600.000,-
      Analisa Usaha Bebek Pedaging Jenis Peking 1000 Ekor Beromset 50Juta

    Total biaya operasional              = Rp. 26.100.000,-

    Peralatan yang Dibutuhkan

    Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ikan nila ini meliputi waring, jala, hapa, ember-ember, seser, baskom berbagai macam ukuran, arit, timbangan berskala besar dan kecil, cangkul, pisau, dan piring sechi.

    Adapun peralatan lainnya yang diperlukan untuk menangkap atau memanen ikan nila ialah scoopnet atau waring yang halus, tempat penyimpanan ikan, ayakan panglembangan berdiameter 100 cm, fish bus, keramba kemplung, dan ayakan penandean berdiameter 5 cm.

    contoh proposal usaha ternak iklan di kolam tanah

    Keuntungan Usaha Budidaya Ikan Nila

    Perlu Anda ketahui, masa untuk pemeliharaan jenis ikan nila sendiri membutuhkan waktu 6 bulan lamanya, sesudah 6 bulan, ikan nila pun dapat dipanen lewat perkiraan keuntungan sebagai berikut ini :

    1. 100 kg benih ikan nila = 8.000 ekor ikan nila, dengan asumsi 10% tak bisa dipanen akibat faktor hambatan yang terjadi di lapangan, sehingga yang dapat dipanen mencapai 90% x 8.000 = sebanyak 7.200 ekor ikan nila.
    2. Rata-rata bobot ikan nila sekitar 500 gram tiap ekornya, sehingga apabila 7200 ekor itu artinya terdapat 3.600 kg.
    3. Pendapatan yang diperoleh = 3600 x Rp. 25.000 = Rp. 90.000.000,-
    4. Laba = Rp. 90.0000.000 – Rp 26.100.000 = Rp. 63.900.000,-
      Analisa Usaha Ayam Joper 100 ekor

    Menurut hasil analisa budidaya ikan nila, Anda dapat menekan modal dengan memuat pakan sendiri.

    Hal yang juga harus diperhatikan ialah Anda perlu mengetahui cara bagaimana meningkatkan produksi ikan nila sekaligus mempercepat waktu panen. Walaupun sudah memiliki modal, apalagi jika Anda sudah memiliki lahan cukup luas untuk ternak ikan nila.

    ROI (Return of Investment)
    Dengan kata lain, laba budidaya ikan nila selama enam bulan lamanya pemeliharaan ikan nila yang dihasilkan mencapai Rp. 63.900.000, itu artinya Anda sudah bisa balik modal.
    Lalu dikurangi biaya investasi untuk kolam misalnya sekitar Rp. 1.750.000 tiap bulannya.
    Sehingga jika 6 bulan dikurangi sekitar RP. 875.000, itu artinya penghasilan tiap bulannya mencapai Rp. 10.504.167,-

    Berdasarkan analisa usaha budidaya ikan nila di atas, ROI atau waktu modal investasi dapat kembali hanya berlangsung selama 6 bulan saja. Waktu tersebut bisa dikatakan cukup singkat karena Anda tak perlu menunggu waktu satu tahun untuk mendapatkan modal kembali.