Skip to content

Analisa Usaha Budidaya Cabe Hidroponik Keuntungan 23juta per Panen

    Analisa usaha budidaya cabe hidroponik dan contoh proposal – Budidaya cabe organik bisa menjadi salah satu peluang usaha yang menggiurkan, mengingat cabe sudah termasuk salah satu kebutuhan yang selalu dicari oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.

    Terlebih lagi harga cabai rawit yang kian pesat di pasaran. Mengingat ketersediaan cabe hidroponik yang sangat minim di pasaran, namun tidak sebanding dengan permintaan tingginya produksi cabe hidroponik.

    Bahkan hampir tiap hari, masyarakat Indonesia tidak pernah melewatkan bumbu cabe dalam masakannya. Inilah alasan kenapa Anda harus memulai usaha budidaya cabe hidroponik.

    Memulai Usaha Budidaya Cabe hidroponik

    Usaha di bidang perkebunan bisa dikatakan sebagai peluang usaha yang tak pernah ada matinya. Sama halnya dengan peluang usaha cabe hidroponik sebagai bisnis yang menguntungkan.

    Adapun untuk memulai usaha menanam cabe hidroponik ini dapat dilakukan dengan modal kecil dan mudah untuk dilakukan. Anda bisa memulai usaha budidaya cabe hidroponik di lahan yang sempit terlebih dulu untuk memulainya.

    Modal Awal Usaha Budidaya Cabe hidroponik

      Analisa Usaha Budidaya Kakao dan Contoh Proposal Bisnis Kakao

    Modal awal yang dibutuhkan untuk usaha budidaya cabe hidroponik ini sekitar Rp. 8 juta dan belum termasuk biaya tenaga kerja. Anda bisa lihat perhitungannya dengan jelas di bawah!

    Peralatan Usaha Budidaya Cabe Rawit

    Untuk menjalankan usaha budidaya cabe hidroponik memerlukan beberapa peralatan, meliputi pembukaan lahan penanaman cabai rawit, keranjang panen, bibit tanaman cabe hidroponik, gerobak dorong, cangkul, timba, timbangan, mesin semprot, sabit dan golok, terpal, gunting, selang air, serta pompa air. Dengan bantuan peralatan tersebut, bisnis budidaya cabe hidroponik yang Anda jalankan pun semakin maksimal.

    Biaya Produksi

    • Benih cabai 70 gram             300.000,-
    • Pupuk kandang kompos 330 kg             3.300.000,-
    • Kapur 50 sak             2.500.000,-
    • Pupuk Organik :

    Pupuk Urea 5 sak                                              Rp.  350.000,-

    Pupuk korkali 2 sak                                           Rp. 1.000.000,-

    Pupuk Sp. 80 kg                                               Rp. 240.000,-

    • Obat pestisita 50 liter             350.000,-
    • Plastik polybag 8 kg             200.000,-

    Total Modal Biaya Produksi                             Rp. 8.240.000,-

    contoh proposal bisnis cabe hidroponik

    Biaya Tenaga Kerja

    • 15 orang tenaga kerja @ Rp. 2000             300.000,-
    • Pengolah tanag 15 orang TK @ 100.000            1.500.000,-
    • Tenaga kerja untuk pengapuran 40 org @ 2000 RP. Rp. 80.000,-
    • Karyawan untuk penanaman 9000 pot,
      Analisa Usaha Budidaya Kopi Robusta dan Cara Menanam Kopi Manual

    Rp. 100/pot                                                       Rp. 900.000,-

    • Tenaga kerja untuk penyiangan 1.875.000,-
    • Tenaga kerja untuk penyemprotan

    30 tangki @Rp. 2000 dikalikan 6 kali                  Rp. 360.000,-

    • Tenaga kerja untuk pemupukan 4 kali

    @ RP. 170.000,-                                                Rp. 680.000,-

    • Tenaga kerja untuk panen, estimasi hasil

    4500 kg @ Rp. 1.500/kg                                                Rp. 6.750.000,-

    Total Biaya Tenaga Kerja                                  Rp. 13.605.000,-

    Jika ditambah biaya sarana produksi, biaya modal awal yang diperlukan sekitar Rp. 21.845.000,- dan ini merupakan modal minimal, alangkah baiknya jika Anda menambah modal sedikit lagi untuk biaya-biaya tak terduga lainnya.

    Analisa Perhitungan Keuntungan

    Kini kita bisa menganalisa estimasi keuntungan atau laba bersih. Kita bisa mengasumsikan untuk ½ hektar bisa menghasilkan sebanyak 1 ton cabe. Lewat asumsi harga 1 kg cabe hidroponik sekitar Rp. 45.000, dengan begitu penghasilan kotor Anda yaitu sekitar Rp. 45.000.000,-

    Jika dikurangi modal awal, perhitungannya adalah = Rp. 45.000.000 – Rp. 21.845.000 = Rp. 23.155.000,-

    Ini memakai patokan harga cabe hidroponik standar. Jika cabe hidroponik sedang naik, tentu saja keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar, asalkan Anda mendistribusikan cabe hidroponik sendiri tanpa perantara tengkulak.

      Analisa Usaha Budidaya Cengkeh 1 Hektar, Keuntungan 54Juta/panen

    ROI (Return of Investment)

    Adapun lamanya waktu balik modal atau ROI = Total Investasi/Keuntungan = Rp. 21.845.000 : Rp 23.155.000 = 0,9 tahun atau jika dikalikan 12 bulan maka total waktu balik modal selama 11 bulan.

    Jadi berdasarkan perhitungan analisa usaha budidaya cabe hidroponik di atas, Anda sudah bisa balik modal dalam jangka waktu 11 bulan saja!

    Begitulah pembahasan analisa budidaya cabai hidbrida atau hidropronik ini, rincian modal dapat dipangkas lagi jika dikerjakan sendiri tanpa tenaga kerja. Bisa dijadwalkan sesuai dengan waktu dan kesibukan Anda.